Search
Close this search box.

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Mengelola Sampah, Bank Sampah UNS Gelar Lomba Memilah Sampah Menabung Emas

UNS — Sebagai negara yang menduduki peringkat nomor 2 di dunia sebagai penyumbang sampah terbesar setelah China, Indonesia perlu menumbuhkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Upaya yang sama juga dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kerja sama tersebut melahirkan Bank Sampah UNS yang saat ini berlokasi di Rumah Kompos FP UNS.

Mengusung tagline ‘Memilah Sampah, Menabung Emas’, Bank Sampah UNS menjadi solusi bagi sivitas akademika UNS dan masyarakat di sekitar lingkungan kampus untuk lebih bijak dalam mengelola sampah. Selain menumbuhkan kebiasaan memilah sampah, Bank Sampah UNS juga mengadakan program penukaran hasil setoran sampah yang dikonversikan ke emas.

Melalui Webinar Pengelolaan Sampah & Sosialisasi Lomba yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Senin (5/7/2021), Prof. Sudadi mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memang perlu mengubah perilaku mengelola sampah. Lebih jauh lagi, Wakil Dekan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Logistik FP UNS tersebut berharap agar perilaku bijak dalam mengelola sampah dapat membudaya dan diwariskan ke generasi selanjutnya.

“Selain mendapatkan uang atau emas, dengan kegiatan ini habit kita untuk bisa mengelola sampah tidak hanya untuk kita saja tetapi menurun ke generasi selanjutnya,” ujar Prof. Sudadi.

Prof. Sudadi juga mengimbuhkan agar masyarakat Indonesia mencontoh negara Jepang yang telah lebih dulu menanamkan perilaku mengelola sampah dengan bijak. Sebab, tindakan tersebut dapat menjadi kontribusi dalam menjaga kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Pentingnya menumbuhkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mengelolaan sampah juga disampaikan oleh Yudhi Tri Apriyanto yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan buruk, yaitu membuang sambah sembarangan. Selain itu, pengelolaan sampah di Indonesia juga masih lemah.

Oleh karena itu, Asisten Manajer II Hubungan Kelembagaan PT Pegadaian (Persero) area Surakarta tersebut mengungkapkan tiga harapan PT. Pegadaian atas kerja samanya dengan UNS melalui Bank Sampah UNS, yakni meningkatkan kepedulian lingkungan dalam rangka inklusi keuangan atau dikenal dengan bersih-bersih lingkungan, memberikan pendampingan untuk meningkatkan administarsi atau bersih-bersih administrasi dengan mengadakan pelatihan administrasi untuk kemajuan bank sampah, dan menumbuhkan kepedulian masyarakat dalam meningkatkan infrasktuktur atau fasilitas umum, misalnya rumah ibadah.

Yudhi Tri Apriyanto juga menuturkan bahwa Bank Sampah UNS merupakan salah satu dari 70 lokasi di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Pegadaian (Persero).

“UNS menjadi satu-satunya universitas negeri yang ada di program ini. Universitas lainnya juga ada, yaitu Universitas Budi Luhur di Bekasi, Jakarta,” ungkap Yudhi Tri Apriyanto.

Sementara itu, di area Solo, Yudhi mengungkapkan bahwa ada dua titip Bank Sampah yang bekerja sama dengan PT. Pegadaian (Persero), yakni daerah Kitiran Emas di Purwosari dan UNS.

Mengapa Memilah Sampah Menabung Emas?

Di kesempatan yang sama, Yudhi Tri Apriyanto mengungkapkan alasan program yang disebutnya sebagai The Gadai Clean and Gold, yaitu menukarkan hasil setoran sampah yang telah dipilah dengan emas. Menurutnya emas merupakan salah satu bentuk investasi yang mampu melawan inflasi.

“Keunggulan lainnya dari emas itu adalah terjangkau mulai dari 0,01, jaminan karatase 24 karat, mudah dicairkan, buka rekening mulai dari Rp 50.000, transaksi dapat dilakukan secara online, aman dan terdaftar serta diawasi oleh OJK,” tuturnya.

Kolaborasi antara UNS dengan PT. Pegadaian (Persero) tidak hanya berhenti di program Bank Sampah UNS. Misalnya saja, di Bulan Juli 2021 ini, UNS dan PT. Pegadaian (Persero) juga mengadakan lomba ‘Memilah Sampah Menabung Emas’. Lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di sekitar kampus terhadap keberadaan program Memilah Sampah Menabung Emas sehingga dapat menumbuhkan perilaku bijak dalam mengelola sampah.

“Selain itu, lomba ini juga menjadi ajang dalam menyemarakan HUT RI di 17 Agustus mendatang,” imbuh Yudhi.

Kategori lomba ‘Memilah Sampah Menabung Emas’ di antaranya, volume sampah terbanyak dan saldo tabungan emas tertinggi. Adapun jenis sampah yang dapat dilombakan yaitu plastik Rp3.000,-/Kg, kertas Rp2.500.-/Kg, kardus Rp2.000,-/Kg, dan logam Rp4.000,-Kg. Hadiah yang diberikan kepada pemenang yaitu berupa Top Up tabungan emas sebanyak Rp 2juta bagi Juara 1, Rp 1juta bagi Juara 2, dan Rp 500ribu bagi Juara 3. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 3 Juli 2021 – 24 Juli 2021. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content