UNS — Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar nasional. Webinar yang berlangsung pada Kamis (6/1/2022) ini mengusung tema Wujudkan Visi Pendidikan Melalui Program Sekolah Penggerak.

Prodi PGSD FKIP UNS menghadirkan dua narasumber, yaitu Siti Samsiyah, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Kepala Sekolah SDN Kleco 2 dan Ririn Dwi Utami, S.P., S.Pd, Guru Penggerak SD Takmirul Islam Surakarta.

Dalam materinya, Ririn Dwi Utami menyampaikan bahwa guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif.

“Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan lainnya dengan mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila,” jelasnya.

Ia menambahkan, tujuan program guru penggerak untuk menghasilkan paradigma baru kepemimpinan pendidikan di Indonesia. Terdapat empat hal yang digarisbawahi  dari tujuan guru penggerak tersebut.

“Pertama, paradigma yang berpusat pada murid. Kemudian, mendorong terjadinya pendidikan yang holistik dan menjadi coach atau mentor bagi pendidik yang lain. Terakhir, menjadi teladan dan menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan,” imbuh Ririn.

Sementara itu, Siti Samsiyah, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa sekolah penggerak merupakan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal ini mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan sumber daya manusia yang unggul, baik kepala sekolah maupun guru.

“Gambaran akhir sekolah penggerak secara umum meliputi hasil belajar di atas level yang diharapkan. Kemudian, lingkungan belajarnya aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan serta pembelajarannya berfokus pada murid. Program sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta di seluruh tahap untuk bergerak 1—2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran,” terang Siti.

Program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Kelima hal tersebut adalah pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, dan pembelajaran dengan paradigma baru. Berikutnya perencanaan berbasis data serta digitalisasi sekolah. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti