Webinar Nasional PSPP UNS Bahas Pancasila dan Keindonesiaan di Era Digital

Webinar Nasional PSPP UNS Bahas Pancasila dan Keindonesiaan di Era Digital

UNS — Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar Webinar mengangkat tajuk “Refleksi Tahun 2021: Pancasila dan Ke-Indonesiaan Kita di Era Digital”, Senin (20/12/21). Dihadiri lebih dari 100 partisipan secara daring, webinar ini sukses terselenggara melalui Zoom Cloud Meeting.

Webinar kali ini diselenggarakan dengan menghadirkan Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. sebagai keynote speaker. Kegiatan ini diisi pula oleh tiga narasumber, yakni Anggota DPR RI Komisi II Drs. Mohammad Toha, M.Si., Koordinator Substansi Produksi Media PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek RI, Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd., dan Guru Besar Program Studi (Prodi) PPKn UNS, Prof. Dr. Triyanto, S.H., M.Hum.

Webinar Nasional PSPP UNS Bahas Pancasila dan Keindonesiaan di Era Digital

Prof. Jamal Wiwoho dalam kesempatan ini menyampaikan, bila hadirnya era globalisasi dan revolusi 4.0 menghasilkan society 5.0 menjadikan semua lini kehidupan terhubung. Tantangan dirasakan generasi muda dalam berkehidupan berbangsa, dan generasi muda menjadi komunitas yang terdepan dalam menyongsong perubahan.

“Mereka (generasi muda) adalah generasi yang kreatif, inovatif, cepat belajar, suka tantangan baru dan open mind,” tutur Prof. Jamal Wiwoho.

Keterbukaan juga menciptakan ruang kerawanan sosial yang bisa berpotensi mengakibatkan lunturnya nilai-nilai kebangsaan. Sehingga di era digital, Pancasila merupakan ideologi yang teramat penting untuk mengembalikan jati diri dan identitas kebangsaan.

Dengan dipandu Dr. Bramastia, M.Pd., selaku moderator acara, webinar berlanjut pada narasumber pertama yaitu Drs. Mohammad Toha, M.Si., yang menyampaikan mengenai re-internalisasi Pancasila. Ini merupakan proses penghayatan kembali falsafah negara dalam segala lini kehidupan sehingga menjadi sikap dan perilaku sehari-hari. Sehingga dari re-internalisasi Pancasila dapat menjadi upaya penghayatan terhadap Pancasila dengan cara-cara yang dipahami dan disukai generasi saat ini.

Bahkan, strategi, metode, serta materi pembelajaran Pancasila di setiap jenjang pendidikan perlu untuk disusun ulang sesuai dengan karakteristik generasinya. Strategi tersebut dapat diimplementasikan dengan media pembelajaran berbasis internet yang menggugah rasa ingin tahu, interaksi pelajar, menginspirasi, serta merangsang kreativitas dan inovasi.

“Disamping itu, perlu dipikirkan bagaimana Prodi PPKn juga menginisiasi komunitas-komunitas lintas agama, lintas budaya, dan masyarakat adat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN),” terang Drs. Mohammad Toha.

Webinar Nasional PSPP UNS Bahas Pancasila dan Keindonesiaan di Era Digital

Berlanjut pada narasumber kedua, Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd., menyampaikan tentang keberadaan Pelajar Pancasila sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Mereka merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembangunan Pancasila berperan sebagai alat bantu pembelajaran dan sumber ilmu pengetahuan.

Terakhir, paparan Prof. Dr. Triyanto, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa Pancasila nyatanya belum menjadi arus utama dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi. Hal ini menyebabkan masuknya nilai-nilai luar dan terjadi konflik digital. Menurutnya, perlu ada perumusan etika ber-internet berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Prof. Triyanto juga menyampaikan bahwa belum ada roadmap/ grand design yang jelas dan sistematis untuk pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila di era digital. Ia menyampaikan bahwa kedepan perlu dilakukan kampanye di dunia digital untuk pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila.

Webinar Nasional PSPP UNS Bahas Pancasila dan Keindonesiaan di Era Digital

“Terakhir, perlunya membangun Catur Pusat Pendidikan, yakni sekolah, keluarga, masyarakat, dan internet di era digital ini,” terang Prof. Triyanto. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content