Wedangan IKA UNS Seri 104 Bahas Urgensi Puasa dan Kesehatan

Wedangan IKA UNS Seri 104 Bahas Urgensi Puasa dan Kesehatan

UNS — Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar Wedangan IKA UNS yang kini sudah memasuki putaran ke-104. Edisi kali ini mengusung topik kesehatan dengan tema Urgensi Puasa dan Kesehatan. Acara tersebut diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung lewat YouTube Universitas Sebelas Maret, pada Rabu (13/4/2022) malam.

“Karena rahmatNya pada malam hari ini kita bisa berkumpul bersama secara virtual untuk mengikuti acara Wedangan IKA UNS,” ujar Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Umum IKA UNS, Ir. Budi Harto, M.M. turut mengucapkan rasa terima kasihnya atas kesedian alumni UNS untuk hadir dalam acara Wedangan IKA ini.

“Tema tentang puasa dan kesehatan yang diambil sangat tepat waktunya untuk sekarang ini. Terima kasih kepada para narasumber yang berkenan sharing pada malam hari ini. Semoga acara ini dapat bermanfaat,” ungkap Ir. Budi Harto.

Acara Wedangan IKA UNS ini turut menghadirkan narasumber dari Dokter Spesialis Rumah Sakit (RS) Triharsi Solo, dr. Susi Suryaningsih, Sp.KJ, M.Kes; RSUD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, dr. Guntur Subyantoro, M. Si; Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UNS sekaligus Kepala ICU RSUD dr. Moewardi Surakarta, dr. Arifin, Sp.PD., KIC, FINASIM. Adapun selama keberlangsungan acara dimoderatori oleh Dosen FK Universitas Diponegoro (Undip) sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin RSND UNDIP, Dr. dr. Renni Yuniati, Sp.KK, FINSDV, FAADV., M.H.

“Agama Islam adalah agama yang luar biasa yang mengatur tentang masalah kesehatan. Agama Islam sangat menghargai kesehatan. Misalnya saja, ketika kita berpuasa. Puasa yang kita jalani dalam 14 jam, setelah jam 12 siang sampai nanti menuju buka ada fase istirahat. Dalam fase tersebut akan terjadi regenerasi sel. Dan dengan berpuasa akan menjadikan regenerasi sel tubuh kita lebih sempurna,” ungkap dr. Guntur.

Kemudian, dr. Susi menyampaikan bahwa puasa itu juga menjadikan sehat dalam artian luas, baik dari jasmani, rohani, dan hati. Berpuasa dapat membuat kegembiraan yang luar biasa.

“Ritual berpuasa tak hanya sekadar menahan lapar dan haus. Tetapi juga menyangkut kesabaran, keikhlasan, menahan panca indera, nafsu, itu semua ada dalam orang berpuasa,” kata dr. Susi.

dr. Susi juga menyampaikan tentang makna sakit. Sakit adalah tauhid, sakit adalah ilmu, sakit adalah nasihat, sakit penggugur dosa, sakit meningkatkan kualitas ibadah, serta sakit juga memperbaki akhlak. Bahwa ketika pikiran kita sakit maka akan menjadikan perilaku sakit. Sugesti berperan penting dalam menentukan kesehatan seseorang.

“Maka mari berpikir positif. Karena pola pikir kita akan mempengaruhi keparahan penyakit yang dialami. Dengan demikian, semua manusia dalam keadaan apapun wajib bersyukur, sehingga ketika sakit lebih cepat menunjang untuk sembuh. Jangan jadikan sakitnya sebagai fokus, tapi sembari diiringi dengan ikhtiar,” terang dr. Susi.

Wedangan IKA UNS Seri 104 Bahas Urgensi Puasa dan Kesehatan

Sementara itu, dr. Arifin mengatakan bahwa ketika membicarakan manfaat berpuasa tak akan ada habisnya.

“Berpuasa untuk mengistirahatkan saluran pencernaan supaya maksimal kembali kerjanya. Maka marilah kita jadikan puasa sebagai latihan bagaimana kita memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Dengan berbuka dan sahur ala kadarnya yang penting bergizi, insyaallah puasa yang kita jalani akan bermanfaat bagi tubuh,” pungkas dr. Arifin. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content