Search
Close this search box.

Grup Riset Pendidikan Geografi UNS Selenggarakan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana

UNS – Grup Riset Geografi Terapan Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan simulasi mitigasi bencana di kawasan Ngargoyoso, Karanganyar. Grup riset tersebut beranggotakan 6 dosen yang mempunyai keahlian dan bidang ilmu yang saling berkaitan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Berjo dan SD Negeri 01 Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Kamis (20/6/2024). Turut hadir kepala sekolah dan perwakilan guru sekolah dasar di lingkungan Daerah Binaan 1 Gugus Ki Hadjar Dewantara Kecamatan Ngargoyoso. Selain itu, kegiatan sosialisasi dan simulasi juga diikuti oleh siswa SD Negeri 01 Berjo.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh perwakilan grup riset geografi terapan oleh Setya Nugraha, S.Si., M.Si. dan Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Ngargoyoso, Sugeng, S.Pd., M.Hum.

Menurut salah satu anggota Tim Riset Geografi Terapan, Setya Nugraha, S.Si., M.Si. yang juga merupakan Dosen Pendidikan Geografi FKIP UNS, pemilihan lokasi pengabdian tim dilandasi oleh letak geografis Kecamatan Ngargoyoso yang berada di Kaki Gunung Lawu dan memiliki potensi ancaman bencana yang besar. 

“Riset grup ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat dari institusi perguruan tinggi, khususnya UNS. Setiap dosen diwajibkan untuk ikut serta dalam riset grup. Selain itu, Kawasan Ngargoyoso dianugerahi kondisi alam yang indah. Namun memiliki potensi bencana yang besar pula, seperti longsor lahan, kebakaran hutan, hingga gempa bumi,” ujar Setya.

Pada pembukaan kegiatan, Sugeng, selaku Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan simulasi mitigasi bencana sangatlah penting. Mengingat kondisi geografis dan topografi wilayah Kecamatan Ngargoyoso mempunyai potensi kejadian bencana yang tinggi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas sekolah untuk menghadapi potensi bencana tersebut.

Melalui kegiatan tersebut, baik kepala sekolah, guru maupun siswa mendapatkan edukasi mengenai teori hingga praktik simulasi mitigasi bencana.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc. yang memaparkan materi mulai dari data resiko dan peristiwa terjadinya bencana serta dampaknya terhadap satuan pendidikan di Indonesia. Kemudian dijelaskan pula program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dari Tingkat pemerintah pusat, daerah hingga ke level sekolah. Hingga bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat bencana yang harus dilakukan apabila terjadi bencana.

“Terdapat 3 pilar dalam SPAB, antara lain fasilitas pembelajaran yang lebih aman, manajemen penanggulangan bencana di sekolah dan kesinambungan pendidikan, serta pendidikan pengurangan risiko dan resiliensi. Selanjutnya terdapat 3 kerangka kerja utama SPAB dimulai dari tahap pra bencana, penanganan situasi darurat hingga pemulihan pasca bencana,” jelas Dr. Pipit.

Pada waktu yang bersamaan pula, para siswa SD diberi pembekalan materi tentang pengetahuan kebencanaan. Materi tersebut meliputi definisi bencana, karakteristik bencana, pencegahan hingga langkah-langkah tanggap darurat yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktik simulasi mitigasi bencana. Simulasi dilaksanakan di lingkungan SD Negeri 01 Berjo. Praktik dimulai dari kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung hingga evakuasi siswa dan guru menuju titik kumpul yang telah ditentukan.

Grup Riset Geografi Terapan Prodi Pendidikan Geografi berharap melalui program sosialisasi dan simulasi tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan satuan pendidikan dalam menghadapi bencana, serta memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bagi seluruh warga sekolah. Sehingga dapat meminimalisir timbulnya dampak negatif dari terjadinya bencana.

Humas UNS

Reporter: Annisa Fakhira

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content