Search
Close this search box.

Dukung Regenerasi Pertanian, Tim PPK Ormawa HM Pelita UNS Menginisiasi Pembentukan Taruna Tani

UNS — Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menginisiasi pembentukan Taruna Tani. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu (20/8/2022) di Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar. Sebelumnya, Tim PPK Ormawa HM Pelita telah melakukan diskusi dan pendataan jumlah pemuda yang dapat bergabung di Taruna Tani bersama pembina Kelompok Tani Mulyo I dan karang taruna yang berada di Desa Gentungan (30/7/2022).

Pembentukan Taruna Tani menjadi salah satu program yang dirancang oleh tim PPK Ormawa HM Pelita untuk menjawab tantangan regenerasi petani. Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Ivan Rizki selaku Ketua Tim PPK Ormawa HM Pelita 2022.

“Regenerasi pertanian penting untuk selalu disuarakan, karena tanpa adanya regenerasi di bidang pertanian akan menimbulkan permasalahan terkait persediaan bahan pangan. Faktanya, hingga saat ini banyak anak muda yang tidak tertarik untuk terjun di bidang pertanian dengan alasan rendahnya penghasilan. Berangkat dari hal inilah, Tim PPK Ormawa HM Pelita membuat terobosan baru, membentuk lembaga Taruna Tani untuk menciptakan regenerasi pertanian yang terstruktur dan mempunyai bekal baik dari segi pemberdayaan, produksi pertanian, hingga pemasaran sehingga mampu meningkatkan potensi pertanian organik yang ada,” terangnya.

Kegiatan Sosialisasi Petani Milenial dan Pembentukan Taruna Tani juga dihadiri oleh Kepala Desa Gentungan, Pembina Kelompok Tani Mulyo I, dosen pembimbing, calon anggota Taruna Tani, serta anggota Tim PPK Ormawa HM Pelita. Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Gentungan dan Pembina Tani Mulyo I karena menurutnya, hal ini selaras dengan program pembangunan desa yaitu pada tahun 2025-2030 pertanian di Desa Gentungan sudah diganti dengan yang muda, entah itu perkebunan, hortikultura, pertanian beras organik, ataupun kegiatan pertanian yang lainnya.

Dari pengantar Tim PPK Ormawa HM Pelita terkait Taruna Tani yang disambut baik sasaran calon Taruna Tani, terbentuklah lembaga Taruna Tani dengan 25 anggota yang diketuai oleh Muhammad Kholiq Rabbani. Kholiq menjelaskan bahwa anggota Taruna Tani usianya beragam.

“Anggota Taruna Tani yaitu petani muda yang usianya 40 tahun ke bawah, ada yang masih SMA juga. Semoga ini dapat menjadi pelopor bagi generasi muda untuk kembali terjun ke bidang pertanian,” jelas Kholiq.

Selain penggunaan teknologi drone pupuk organik dan transplanter, Taruna Tani juga akan dibekali terkait pemasaran dan kemitraan produk pertanian organik, mengelola Joglo Eduwisata, serta kegiatan lain yang mendukung pengembangan pertanian organik. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Emi Widiyanti, S.P., M.Si. selaku dosen pembimbing Tim PPK Ormawa HM Pelita bahwa kehadiran petani-petani milenial tidak hanya sebagai petani, melainkan mampu memainkan peran lain sebagai sociopreneur, agropreneur, agent of change, dan influencer bidang pertanian.

Kholiq menjelaskan lebih lanjut, nantinya kelompok Taruna Tani ini akan diajukan ke Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karanganyar agar mendapatkan legalitas dan dapat melaksanakan kegiatan yang bermanfaat. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content