Kelompok C6 KKN FK UNS Lakukan Wawancara Terkait Skrining KIPI dan Ajakan Vaksinasi

Kelompok C6 KKN FK UNS Lakukan Wawancara Terkait Skrining KIPI dan Ajakan Vaksinasi

UNS — Di tengah program vaksinasi yang digalakkan saat ini, nyatanya masih ada masyarakat yang takut mengikuti vaksin karena kurangnya pemahaman dan percaya pada hoaks yang merebak. Oleh karena itu, edukasi terkait vaksinasi harus terus dilakukan.

Kelompok C6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) pun mengambil satu langkah edukasi berbasis video. Yakni video eksperimen sosial berupa testimoni peserta vaksinasi FK UNS bersama TNI AD beberapa waktu lalu. Video tersebut kemudian diunggah di akun instagram resmi @vaksinasifkuns dan telah disaksikan lebih dari 2.800 kali hingga berita ini ditulis.

Di bawah bimbingan Sigit Setyawan, dr., M.Sc., anggota kelompok ini terdiri atas Dhea Fitria Rachma, Enrico Ananda Budiono, Farah Fatimah Azzahra, Inas Nuha Mumtaza, Meutia Nurrahma, Octaviana Rizka Fadila, Rendy Bayu Pratama, Tabita Desna Shadiar Hawa, Yanuareza Totti Adyanata, dan Yohanna Handika Putri K. D.

Kepada uns.ac.id, Yohanna selaku perwakilan tim menuturkan, wawancara melibatkan 30 responden yang telah divaksin sebanyak dua dosis. Latar belakang para responden memang didominasi mahasiswa, namun ada pula yang merupakan masyarakat umum.

Selain sebagai sarana edukasi dan ajakan, wawancara tersebut juga dilakukan sebagai upaya skrining KIPI untuk mengantisipasi adanya KIPI yang parah. Para responden pun mengaku belum mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah melakukan vaksin.

“Kami berharap masyarakat tidak lagi takut dan merasa khawatir untuk melakukan vaksinasi Covid-19, sehingga membantu penanganan pandemi,” ungkap Yohanna, Minggu (5/9/2021).

Yohanna menambahkan, kampanye positif terkait vaksin semacam ini perlu untuk terus dilakukan. Tidak hanya dari institusi atau suatu kelompok, kampanye positif juga diharapkan dapat hadir dari individu di masyarakat.

“Warga yang sudah melakukan vaksinasi bisa memberikan testimoni positif terkait pengalaman mereka setelah vaksinasi. Testimoni ini bisa disampaikan baik secara langsung kepada masyarakat yang belum vaksinasi maupun secara daring di media sosial,” imbuh Yohanna.

Testimoni

Salah satu responden yang terlibat ialah Muhammad Mumtaz Hafiyyan Amin (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS. Mumtaz menuturkan, vaksinasi Covid-19 sangatlah diperlukan oleh masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh.

Kelompok C6 KKN FK UNS Lakukan Wawancara Terkait Skrining KIPI dan Ajakan Vaksinasi

“Perlu untuk meningkatkan imun tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh juga terhadap paparan virus Covid-19. Apalagi ini sudah masuk varian baru jadi imun harus dipertebal lagi,” katanya.

Hal tersebut diamini oleh responden lain, Rizky Intan Cahyani (19). Ia sangat bersemangat mengikuti vaksinasi untuk mendukung terciptanya kekebalan kelompok. “Menurut yang saya baca, untuk mencapai herd immunity, itu kan harus semuanya divaksin minimal 70%. Makanya saya semangat sekali”, tutur Rizky.

Dalam wawancara tersebut, tidak sedikit responden yang mengungkapkan kekhawatirannya sebelum melakukan vaksinasi. Harwanda Kusuma (20) dan Raihan Kamal Muhammad (19) misalnya.

Mereka khawatir dengan isu terkait efek samping yang ditimbulkan atau disebut KIPI. Namun setelah divaksin, mereka mengaku tidak merasakan adanya keluhan berarti dan mengatakan bahwa vaksin itu aman dan tidak berbahaya.

Tidak lupa, para responden menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya vaksin yang salah satunya ada di Sentra Vaksinasi FK UNS ini. Di akhir, mereka pun mengajak masyarakat untuk tidak takut melakukan vaksinasi dan segera mengikuti program ini apabila sudah berkesempatan. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content