Search
Close this search box.

Prodi PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS Lakukan Bimbingan Penelitian kepada mahasiswa Polandia

UNS — Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan bimbingan penelitian kepada mahasiswa asal Polandia. Bimbingan penelitian dimulai sejak 1 hingga 31 Agustus 2022.

Terdapat tiga orang mahasiswa asing yang melakukan penelitian dan mendapat bimbingan oleh dosen PPDS FK UNS. Mereka adalah Anna Fiedzkowicz dari Krakowska Akademia, Wanesa Goralczy dari Medical University of Lublin, Kaja Bors dari Medical University of Bialystok.

Ketiga mahasiswa tersebut melakukan penelitian tentang penyakit tuberkulosis (TB). Khususnya, mereka lebih berkonsentrasi tentang masalah TB multi resisten (MDR) atau TB kebal obat ganda. Ini karena Indonesia merupakan salah satu negara tertinggi yang memiliki insidensi kasus TB di dunia.

Prodi PPDS Pulmonolgi dan Kedokteran Respirasi FK UNS Lakukan Bimbingan Penelitian kepada mahasiswa Polandia

PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS selama ini banyak terlibat dalam membantu pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat dalam upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis. Peran yang diemban antara lain di bidang penelitian, pengabdian masyarakat, maupun pelayanan kesehatan.

WHO sudah mencanangkan akan program eliminasi TB di dunia pada tahun 2050. Faktor penyulit tercapainya program ini salah satunya adalah fenomena TB MDR karena kasus ini tidak lagi mempan jika diberikan obat anti TB yang selama ini digunakan. Hal ini menyebabkan kasus TB MDR harus ada paduan obat TB yang masih efektif untuk dapat membunuh Mycobacterium tuberculosis.

Saat ini pemerintah sudah menyediakan obat-obat anti TB baru yang mampu mengatasi TB MDR. Akan tetapi, obat ini cukup banyak jumlahnya dan penyembuhannya memakan waktu lebih lama yaitu sampai 2 tahun. Konsekuensi dari mengonsumsi jumlah obat yang banyak, serta waktu pemberian yang cukup lama, akan menyebabkan efek samping.

Efek samping dapat terjadi bervariasi mulai dari efek samping ringan sampai berat. Efek samping ini yang menyebabkan pasien sering menghentikan pengobatannya sendiri atau drop out. Ini menyebabkan pasien tidak sembuh dan tetap sakit sehingga tetap menularkan kuman TB ke lingkungan sekitarnya. Juga bila tetap tidak diobati  bisa akan berakibat kematian.

Problem penanggulangan TB MDR khususnya tentang efek samping ini diteliti oleh ketiga mahasiswa asing dari Polandia tersebut. Jadwal penelitian dari ketiga mahasiswa asing tersebut telah mendapat persetujuan dari FK maupun RSUD Dr Moewardi.

Masing masing mahasiswa sudah diberikan topik penelitian. Anna Fiedzkowicz mengambil topik penelitian “The effect of nephrotoxicity and ototoxicity to the outcome of DR TB treatment”. Wanesa Goralczy mengambil topik penelitian “The effect of gastrointestinal disturbances and hepatotoxicity to the outcome of DR TB treatment”. Dan Kaja Bors mengambil topik penelitian “The effect of arthralgia and hiperuricemia to the outcome of DR TB treatment

Aktivitas penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi serta RS UNS. Para mahasiswa diberikan materi tentang penerapan metode penelitian, pengambilan data penelitian, analisis hasil penelitian, membuat pembahasan kesimpulan, serta cara membuat artikel untuk publikasi. Mahasiswa melakukan observasi pasien TB MDR dibangsal RSUD Dr Moewardi maupun di RS UNS di bawah supervisi beberapa dosen dari FK UNS. Para dosen tersebut yaitu Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)., FISR., Prof. Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K)., FISR, Jatu Aphridasari, dr., Sp.P(K)., FISR., dan Artrien Adhiputri, M.Biomed., dr.Sp.P(K)., FISR.

Prodi PPDS Pulmonolgi dan Kedokteran Respirasi FK UNS Lakukan Bimbingan Penelitian kepada mahasiswa Polandia

“Mereka melakukan pengambilan data klinis dari status pasien pada bulan Agustus. Hasil dari data yang didapat dipresentasikan di depan dosen pembimbing saat akan menyelesaikan program penelitian tersebut. Selanjutnya, mahasiswa akan membuat manuskrip hasil pembahasan penelitian untuk dipublikasikan ke jurnal di negara asal mereka,” ujar Prof. Reviono yang juga sebagai Dekan FK UNS dalam rilisnya, Kamis (1/9/2022). Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content