PSD LPPM UNS Gelar Pelatihan bagi Calon Pendamping Mahasiswa Disabilitas

PSD LPPM UNS Gelar Pelatihan bagi Calon Pendamping Mahasiswa Disabilitas

UNS — Pusat Studi Difabilitas (PSD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggandeng beberapa pihak dalam rangka kegiatan Pelatihan Relawan Pendamping Disabilitas UNS. Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan pada Rabu (2/2/20222) di Aula Gedung F FKIP UNS. Peserta terdiri dari mahasiswa yang hendak menjadi relawan pendamping mahasiswa disabilitas di UNS.

Kepala PSD LPPM UNS sekaligus Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI), Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi mengatakan, bahwa dalam rangka mewujudkan kampus inklusif diperlukan peran bersama.

“Ini merupakan tugas kita bersama untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan inklusivitas,” terang Prof. Munawir.

Lebih lanjut, Prof. Munawir menjelaskan bahwa saat ini UNS membutuhkan banyak relawan untuk mendampingi mahasiswa disabilitas di UNS. Prof Munawir juga mengatakan bahwa kebijakan Rektor UNS yang memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa baru disabilitas melalui jalur khusus, selama tiga tahun terakhir direspons positif oleh masyarakat. Beberapa peraturan yang cukup inklusif diantaranya adalah Peraturan Rektor Nomor 21/2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru melalui Jalur Disabilitas, dan Peraturan Rektor Nomor 31/2020 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana. Dalam peraturan tersebut antara lain dijelaskan tentang hak mahasiswa disabilitas dalam mengikuti kegiatan akademik dan nonakademik yang lebih bersifat fleksibel sesuai dengan hambatan yang dialami.

PSD LPPM UNS Gelar Pelatihan bagi Calon Pendamping Mahasiswa Disabilitas

Sambutan kedua diberikan oleh Dr. Mardiyana, M.Si. selaku Dekan FKIP UNS. Ia menekankan pentingnya aspek inklusivitas diterapkan dalam dunia kampus.

“Ketika akreditasi, pertanyaan tentang inklusivitas sering dijumpai. Di beberapa perguruan tinggi di luar negeri sekarang, banyak sekali perhatian terhadap disabilitas,” kata Dr. Mardiyana.

Dalam penjelasan program, Prof. Munawir menjelaskan bahwa UNS sebagai kampus inklusif ramah disabilitas, semakin hari berusaha meningkatkan layanan bagi mahasiswa disabilitas. Maka, penyediaan relawan pendamping mahasiswa disabilitas dibutuhkan. Saat ini tercatat ada 34 mahasiswa disabilitas angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang tersebar di hampir semua fakultas yang ada di UNS. Mereka adalah sebelas mahasiswa yang mengalami hambatan penglihatan (tunanetra), 15 mahasiswa yang mengalami hambatan pendengaran (tuli), dan delapan mahasiswa yang mengalami hambatan fisik (tunadaksa). Saat ini mereka mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Fakultas Keolahragaan (FKOR), Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Kedokteran (FK).

Pendampingan yang dibutuhkan oleh mahasiswa disabilitas dimulai dari proses penerimaan mahasiswa baru, saat kegiatan perkuliahan tatap muka maupun daring berlangsung, kegiatan praktikum, kegiatan kemahasiswaan, Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan penyusunan skripsi atau tugas akhir. Proses pendampingan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa yang telah dilatih secara khusus sebagai calon pendamping mahasiswa disabilitas.

Pada tahun 2022, PSD LPPM UNS mengadakan kegiatan Diklat Calon Pendamping Mahasiswa Disabilitas UNS Batch 3 yang diikuti dua rombongan belajar yaitu kelas bahasa isyarat yang diikuti oleh 20 mahasiswa dan kelas orientasi mobilitas diikuti 20 mahasiswa. Pelatihan ini menggunakan pola 90 jam pelajaran dengan metode In-On-In. Kegiatan In-1 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka selama 40 jam pelajaran yang dilaksanakan secara luring selama sebelas hari pada 2-15 Februari 2022. Terdapat pula Kegiatan On the Job Learning yang merupakan kegiatan penugasan dan tugas mandiri untuk melakukan praktik langsung di lapangan yang setara dengan 47 jam pelajaran. Selanjutnya kegiatan In-2 yang setara dengan 3 jam pelajaran merupakan kegiatan tatap muka akhir untuk melaporkan hasil praktik lapangan dan diakhiri dengan ujian.

Mereka yang lulus program sampai akhir akan diberikan sertifikat yang dapat direkognisi sebagai kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang setara dengan 2 Satuan Kredit Semester (SKS), yaitu 2 SKS untuk kelas bahasa isyarat dan 2 SKS untuk kelas orientasi dan mobilitas. Peserta yang lulus akan bertugas sebagai pendamping mahasiswa disabilitas di fakultas-fakultas sesuai kebutuhan dan hambatan yang dialami mahasiswa disabilitas. Prof. Munawir berharap agar mahasiswa pendamping disabilitas dapat dimasukkan sebagai kegiatan asistensi mata kuliah.

“Kami berharap mahasiswa pendamping disabilitas ini dapat dimasukkan sebagai kegiatan asistensi mata kuliah sebagai penghargaan dan apresiasi bagi relawan pendamping mahasiswa,” terang Prof. Munawir.

Selain kepada mahasiswa, pelatihan bahasa isyarat dan orientasi mobilitas juga akan dibuka untuk kelas dosen dari berbagai fakultas yang di dalamnya ada mahasiswa disabilitas. Pelatihan ini dilakukan oleh PSD LPPM UNS bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) S-1 dan S-2 Pendidikan Khusus (PKh) FKIP UNS, dan APPKhI.

Selain pendampingan secara akademik, PSD LPPM UNS juga memberikan bantuan sarana pembelajaran. Diantaranya tahun 2020 mereka telah memberikan bantuan empat laptop dan pulsa sebagai penunjang pembelajaran daring selama dua semester, dan tahun 2021/2022, mereka memberikan bantuan laptop untuk satu mahasiswa, dan 34 mahasiswa lainnya diberikan bantuan pulsa. Lebih lanjut, Prof. Munawir mengatakan bahwa mahasiswa disabilitas yang ada di UNS telah difasilitasi untuk mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Hampir semua mahasiswa disabilitas di UNS juga telah kita fasilitasi untuk mendapatkan beasiswa dari Kemendikbudristek dan dari sumber lain,” terang Prof. Munawir. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content