Wakil Rektor Risnov UNS Beberkan Dua Sektor yang Jadi Kunci Bangkitkan Perekonomian Indonesia

Wakil Rektor Risnov UNS Beberkan Dua Sektor yang Jadi Kunci Bangkitkan Perekonomian Indonesia

UNS — Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi (Risnov) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Kuncoro Diharjo menyebut ada dua sektor yang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia.

Kedua sektor tersebut adalah pertanian dan digital. Alasannya, selama 1,5 tahun lebih pandemi Covid-19 menerjang Indonesia, sektor pertanian dan digital memiliki tren yang sangat positif.

Hal itu disampaikan Prof. Kuncoro saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Pemberdayaan Masyarakat Guna Mendukung Produktivitas Pascapandemi”, Kamis (7/10/2021).

“Kita lihat pemilihan pemberdayaan sektor usaha selama pandemi Covid-19, sektor yang bertahan lebih dari satu tahun dalam persentase tertinggi adalah pertanian sebesar 75% dan disusul IT sebesar 73,3% dan fintech sebesar 72,7%,” ujar Prof. Kuncoro.

Dalam seminar nasional yang digelar oleh UP KKN UNS tersebut, Prof. Kuncoro menerangkan, UMKM yang bergerak di sektor pertanian haruslah memanfaatkan keberadaan teknologi untuk memasarkan produknya secara online.

Kombinasi dari sektor pertanian dan digital disebutnya mampu membuat UMKM secara perlahan dan pasti dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Ia juga menilai keputusan pemerintah yang mulai fokus untuk memperhatikan sektor pertanian tidak salah. Sebab, selama pandemi Covid-19 salah satu kebutuhan yang dicari masyarakat adalah pangan.

Dan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Sehingga, sektor ini sangatlah potensial untuk dikembangkan.

Wakil Rektor Risnov UNS Beberkan Dua Sektor yang Jadi Kunci Bangkitkan Perekonomian Indonesia

“Di masa pandemi Covid-19, rata-rata UMKM hanya mendapat 10-15% dari omzet harian jika dibandingkan dengan kondisi normal,” terang Prof. Kuncoro.

Beralih ke sektor digital, Prof. Kuncoro mengutarakan jika sektor ini juga menjadi salah satu sektor yang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia.

Sebabnya, sebanyak 59% UMKM telah mengalihkan fokusnya ke e-commerce. Kemudian, Prof. Kuncoro menjelaskan, selama pandemi Covid-19 turut terjadi lonjakan transaksi daring sebesar 69%.

“Belum lagi jika dilihat dari lainnya, seperti lonjakan 41% pada konsultasi kesehatan dan pembelian obat secara daring dan kenaikan sebesar 65% pada pembayaran digital,” tambahnya.

Dengan persentase yang positif tersebut, ia menyampaikan apabila masyarakat perlu memahami pentingnya model ekonomi digital Indonesia yang melibatkan lima faktor.

Yaitu, financial technology (fintech), e-commerce, digital wellness services, Internet of Things (IoT), dan on demand services.

Prof. Kuncoro menyampaikan, kelima faktor dalam ekonomi digital Indonesia sudah dapat dirasakan manfaatnya. Bahkan, perkembangannya terus membesar.

“Ada sekarang rumah makan itu luarnya sepi tapi ternaya online-nya kenceng sekali. Dan, dulu kita kalau mau cari makan bersama keluarga harus cari bareng-bareng. Sekarang? Tinggal pencet aplikasi pesan antar makanan,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content