Tim Riset Grup Prodi Matematika UNS Mengadakan Pelatihan Digital Marketing Olahan Jamur di Jatirejo, Karanganyar

Tim Riset Grup Prodi Matematika UNS Mengadakan Pelatihan Digital Marketing Olahan Jamur di Jatirejo, Karanganyar

UNS — Riset Grup Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berupa pelatihan digital marketing melalui Instagram sebagai alternatif peningkatan penjualan produk olahan jamur di Desa Jatirejo, Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.

Dosen yang tergabung dalam tim riset tersebut antara lain Dr. Dewi Retno Sari, Dr. Sutanto, S.Si., DEA, Dra. Purnami Widyaningsih, M.App.Sc., Nughthoh Arfawi Kurdhi, Ph.D., dan Ririn Setiyowati, S.Si., M.Sc.

“Di Dusun Mungon-Mojodipo terdapat beberapa petani jamur yang tergolong aktif sebagai penggerak pemberdayaan jamur. Tercatat ada 11 petani jamur yang aktif, masing-masing dengan 4 petani jamur tiram dan 7 jamur kuping. Sekali panen jamur tiram berkisar 10-20 kg untuk setiap petani. Dalam satu periode penanaman selama 5-6 bulan dapat dilakukan 6-8 kali panen,” jelas Dr. Dewi Retno Sari, Minggu (21/8/2022).

Ia menambahkan bahwa jamur tiram dapat dipanen 4-5 hari setelah tumbuhnya calon jamur, Sementara, jamur kuping sekali panen 15-30 kg untuk setiap petani dan jamur kuping dapat dipanen 3-4 minggu setelah terbentuknya calon jamur. Namun, jamur yang dijual oleh petani Desa Jatirejo masih dalam bentuk mentahan sehingga memiliki harga jual rendah.  Selain itu, masyarakat juga belum mulai mengolah jamur menjadi variasi produk olahan jamur yang berdaya jual tinggi.

“Selain pemasaran hasil produksi yang kurang maksimal karena penurunan permintaan pasar saat masa pandemi, pemasarannya pun belum dilakukan secara luas melalui platform jejaring sosial. Oleh karena itu diperlukan branding dan digital marketing dalam skala luas. Olahan dari hasil panen yang berlimpah diharapkan dapat bernilai ekonomis lebih tinggi. Brand olahan jamur tersebut diberi nama JARE JAMUR,” imbuhnya.

Dr. Dewi Retno Sari menjelaskan bahwa dalam digital marketing, salah satu hal yang harus dikuasai adalah Marketing Platform (MP). Selain itu, kemasan produk juga menjadi salah satu faktor yang menarik pembeli. Oleh karena itu sangat penting bagi produsen untuk memaksimalkan fungsi kemasan sebagai alat  untuk menyampaikan informasi tentang produk kepada konsumen dan menjadi media untuk promosi.

Melalui digital marketing ini, Dr. Dewi berharap agar penjualan produk olahan jamur di Desa Jatirejo dapat semakin meningkat. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content