Menteri Koperasi dan UMKM RI Orde Baru Raih Penghargaan dari UNS

Subijakto Tjakrawerdaya, seorang Kepala dari Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) dan sempat menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 1993-1998 mendapatkan penghargaan “Dharmakrida Baraya Adikarya Anugraha” kategori Perseorangan. Subijakto mendapatkan penghargaan ini karena dianggap telah berjasa dalam pengabdiannya memperhatikan dan mengembangkan UMKM di Indonesia dengan yayasan yang dipimpinnya. (Baca juga: 5th UNS SME’s Summit and Awards 2016)

Dalam sambutannya, Subijakto mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan padanya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan perseorangan seperti ini. “Suatu kehormatan buat saya karena sebetulnya pengabdian saya ini saya laksanakan dengan keikhlasan untuk pengabdian kepada bangsa dan negara serta masyarakat,” ujarnya. Kehormatan ini, lanjutnya, tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk para pengusaha kecil karena bagaimanapun juga hal ini berkaitan erat dengan kerja keras dan kerja cedas mereka.

Subijakto terima trofi dan piagam penghargaan dari Ravik.
Subijakto terima trofi dan piagam penghargaan dari Ravik.

Pria yang memiliki slogan terkait UMKM “Kalau dulu merdeka atau mati, sekarang efisien atau mati” ini memiliki 3 gerakan nasional untuk memajukan UMKM di Indonesia, yaitu Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri, Gerakan Efisiensi Nasional, dan Gerakan Disiplin Nasional.

Usai menerima penghargaan, Subijakto memberikan orasi singkatnya. Ia mengajak para hadirin untuk menjadikan malam penghargaan tersebut sebagai momentum untuk lebih meningkatkan upaya pemberdayaan dan pengembangan UMKM. Tantangan bangsa ini semakin lama semakin sulit, terutama bagi para pengusaha mikro kecil dan koperasi yang menghadapi pasar bebas di Asia Tenggara. “Kalau kita mau jujur, sebenarnya mereka (para pengusaha kecil—Red.) belum siap menghadapi MEA,” terangnya.

Subijakto didampingi Ravik berfoto bersama dengan beberapa hadirin.
Subijakto didampingi Ravik berfoto bersama dengan beberapa hadirin.

Dia juga mengkritisi pemerintah yang belum begitu memberikan strategi yang baru dan besar-besaran untuk mempersiapkan para pengusaha kecil tersebut walaupun ia tidak menampik bahwa pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan. “Usaha-usaha kecil ini baru dibina dan diberdayakan secara parsial, tidak secara integrated dan komprehensif intekral melalui pembinaan sistem pemberdayaan ekonomi rakyat yang lebih terpadu,” Subijakto mengkritisi.

Dia mengajak para hadirin untuk mendorong para pengusaha ini untuk berkooperasi dan bekerja sama karena mustahil—bagi mereka jika tidak bekerja sama—untuk menghadapi persaingan, keefisiensian, dan daya saing.

Apresiasi ia berikan kepada UNS karena telah memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan baik negeri maupun swasta karena langkah ini juga sangat penting sehingga nantinya bisa semakin mendorong mereka untuk terus meningkatkan langkah pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia. [] (dodo.red.uns.ac.id)

Baca juga: Seminar Nasional: Peningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelas

Skip to content